Senin, 26 September 2016

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN SILABUS DAN RPP

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Hasil gambar untuk SILABUSDalam dunia pendidikan, dikenal istilah Silabus. Silabus boleh dikatakan sebagai rancangan materi belajar yang disusun oleh setiap guru mata pelajaran. Namun, menyusun Silabus sering dianggap sebagai pekerjaan yang sangat sulit. Bahkan, wujudnya pun sukar dibayangkan. Kesulitan ini biasanya dihadapi oleh guru-guru pemula maupun mahasiswa jurusan keguruan.
Materi penyusunan Silabus sebenarnya diberikan pada materi kuliah untuk pengembangan kurikulum. Namun, masih ada yang kesulitan saat menyusun Silabus yang sesuai dengan kebutuhan
kurikulum. Lantas, apakah yang dimaksud dengan Silabus? Silabus merupakan daftar rancangan yang fokus terhadap apa yang harus dipelajari serta penjelasan mengenai cara memilih dan menyusun konten. Jadi, jika seorang pengajar akan memberikan materi pembelajaran, ia harus mempersiapkan Silabus agar alur pengajaran peserta didik dapat diketahui secara jelas dan pasti. Silabus pun menentukan kemampuan yang harus dicapai siswa dari materi yang diberikan
Dalam perkembangannya, Silabus mengharuskan adanya unsur pendidikan karakter serta direncanakan untuk dimasukkan sebagai nilai-nilai perilaku yang harus ditanamkan pada setiap siswa. Mengapa harus nilai-nilai perilaku? Jawabannya tentu saja karena karakter berarti nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, konstitusi atau hukum, adat istiadat, serta estetika
Dengan demikian, maka keberhasilan dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya suatu ketetapan dan ketepatan dalam menentukan perangkat rencana dan pengaturan mengenaiisi dan bahan pelajaran serta cara yang akan digunakan untuk mengajar sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat terlepasdari para dosen yang secara langsungikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, terutama dalam penentuan pembuatan  Silabus.  Untuk  itu  diperlukan  suatu  pedoman  yang  benar  dalam penulisan penyusunan Silabus.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Silabus dan Satuan Pengajaran?
2.      Bagaimana langkah-langkah menyusun Silabus?
3.      Apa saja Komponen-Komponen Satuan Pembelajaran?
4.      Prinsip-prinsip apa saja yang Harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Silabus dan Satuan Pengajaran
1.    Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar,  kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kom­pe­tensi, penilaian, sumber, dan  alokasi waktu belajar. Di Indonesia,  Silabusmerupakan  pengaturan dan penjabaran seluruh kompetensi dasar suatu mata pelajaran dalam standar isi sehingga relevan dengan konteks madrasahnya dan siap digunakan sebagai panduan pembelajaran setiap mata pelajaran. Standar Isi merupakan standar minimal yang berisi Standar Kompetensi dan kompetensi dasar.  Silabus berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar,  kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran indikator pencapaian kom­pe­tensi, penilaian, sumber, dan  alokasi waktu belajar.[1] 
Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab permasalahan  (a) kompetensi apa yang akan dikembangkan pada  siswa (terkait  dengan tujuan dan materi yang   akan diajarkan), (b) cara  mengembangkannya  (terkait dengan metode dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran), dan  (c) cara mengetahui bahwa kompetensi  itu sudah dicapai oleh siswa  (terkait dengan cara mengevaluasi terhadap penguasaan materi  yang telah diajarkan).
2.    Pengertian satuan pelajaran
Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau lebih dikenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan terkecil.   guru mengembangkan perencanaan dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun atau satu semester, satu minggu, atau beberapa jam saja. Untuk satu tahun dan semester disebut sebagai program unit, sedangkan untuk beberapa jam pelajaran disebut program satuan pelajaran, yang dalam implementasinya kurikulum 2004 memiliki komponen kompetensi dasar, materi standart, prosedur pembelajaran, metode dan evaluasi berbasis kelas serta bahan mengajar ataupun alat yang digunakan.[2]
Pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaanya mencapai hasil yang diharapkan. Langkah–langkah tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan mengajar. Proses penyusunan perencanaan pengajaran memerlukan pemikiran-pemikiran sistematis untuk memproyeksikan atau memperkirakan mengeani apa yang akan dilakukan dalam waktu melaksanakan pengajaran
B. Langkah-langkah  dalam Penyusunan Silabus
Untuk melengakapi uraian tentang langkah dalam menyusun Silabus, berikut disampaikan kiat-kiat tambahan agar Silabus yang disusun menjadi lebih baik.

1.    Kumpulkan sumber-sumber belajar yang tersedia dan berkaitan, sebelum memulai menulis Silabus guru. Sebagai contoh :
a.       Standar isi
b.      Standar kompetensi untuk mata pelajaran terkait dan tingkatan kelas
c.       Buku wajib/buku cetak dan sumber lainnya
2.       Buatlah semaksimal mungkin guru mampu, penggunaan sumber belajar lokal, termasuk sumber belajar dari rumah dan masyarakat/lingkungan
3.      Lakukan pemetaan Kompetensi Dasar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Pemetaan mencakup kegiatan  menentukan urutan pembelajaran kompetensi-kompetensi ini dan perkiraan alokasi waktu. Guru tidak harus mengikuti urutan kompetensi (1.1, 1.2, 1.3 dll) seperti yang dinyatakan dalam dokumen BSNP. Dalam beberapa mata pelajaran seperti bahasa, guru bisa memilih untuk mencampurkan mereka (urutan), sebagai contoh yang tersedia, yang berasal dari hasil demonstrasi kerja mereka
4.      Perhatikan dengan cermat mengenai pembagian waktu dalam pemetaan
5.      Masing-masing mata pelajaran untuk kelas 7 dialokasikan dalam 4 pertemuan setiap minggu dalam dokumen BSNP, yang sama dengan antara 68-76 pertemuan per semester. Satu semester berakhir dari 17-19 minggu]
6.      Pusatkan kegiatan pembelajaran guru pada siswa. Gunakan pengalaman masa lalu mereka dalam merencanakan kegiatan-kegiatan ini. Cobalah untuk memulai setiap kompetensi dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka ketahui. Kemudian guru bisa menyusun Silabus berdasarkan kegiatan-kegiatan ini
7.      Pastikan bahwa di manapun memungkinkan, guru menyediakan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan siswa dengan cara belajar mereka sendiri. Kadang-kadang hanya ada satu kegiatan pembelajaran yang cocok untuk suatu topik, tetapi disini kami menekankan pada variasi kegiatan untuk seluruh semester
8.      Ingatlah bahwa kadang-kadang guru tidak harus mengajar siswa untuk belajar. Jadi Silabus guru harus memuat kegiatan pembelajaran dimana siswa menggunakan waktu mereka sendiri untuk membaca mengenai suatu/beberapa konsep. Guru harus memeriksa apakah siswa memiliki teknik membaca yang efektif. Hal ini merupakan hasil penting dari pelatihan bahasa.
9.      Suatu waktu setelah guru menulis satu kompetensi khusus, periksa urutan kegiatan pembelajaran guru. Sebagian besar kompetensi kegiatan pembelajaran bisa diatur dalam berbagai macam cara, yang akan menguntungkan pada akhirnya, merefleksikan urutan kegiatan guru, melihat apakah hal tersebut masuk akal, dan sesuai dengan tingkatan. Perlihatkan hasil kerja guru pada guru lain untuk mengetahui apakah mereka setuju dengan metode guru
10.  Buatlah semaksimal mungkin guru mampu, atas penggunaan sumber belajar lokal termasuk yang berasal dari rumah dan masyarakat/lingkungan ketika menyeleksi materi dari kegiatan-kegiatan ini.
11.  Pastikan bahwa materi sesuai dengan mayoritas siswa pada tingkatan ini. Sebagai contoh pada IPA, guru harus menyeleksi seberapa banyak unsur yang akan mereka pelajari dan pada Matematika, pastikan bahwa konsepnya tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Juga pastikan dalam setiap mata pelajaran bahwa cara penyampaian konsep-konsep ini tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.
12.  Pastikan bahwa materi disusun dengan urutan yang masuk akal, tergantung dari karakteristik mata pelajaran, seperti :
a.    Merancang konsep dari yang lebih mudah ke yang lebih sulit dalam langkah-langkah sederhana
b.    Dari topik yang menjadi prasyarat menuju topik yang ahli/mahir (advanced)
c.    Dari konsep yang umum ke yang khusus
d.   Dari contoh/kasus personal/individu ke konsep umum
13.     Indikator belajar harus dinyatakan dengan jelas, apa yang telah dicapai siswa sebagai bukti bahwa siswa telah menguasai suatu kompetensi dasar. Indikator berkaitan erat dengan penilaian karena indikator tersebut akan diukur diharapkan bisa dilakukan setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Pikirkan dengan jernih mengenai apa yang dipelajari dan bagaimana hal tersebut bisa di demonstrasikan.
14.     Perjelas perbedaan antara kolom yang berbeda dan khususnya antara kegiatan pembelajaran, materi, dan indikator. Ingatlah bahwa kegiatan menggambarkan apa yang seharusnya terjadi di kelas, materi adalah dasar dari suatu topik atau materi belajar, dan indikator merujuk pada apa yang harus dicapai. Sering terjadi dalam draft/naskah awal, tidak mungkin membedakan ke tiga kolom ini, dan dalam beberapa kasus mereka sama. Contoh :
a.    Kegiatan pembelajaran: siswa diminta mengatur/mengurutkan daftar bilangan pecahan dengan cara/metode yang lain
b.    Materi : bilangan pecahan
c.    Indikator pembelajaran : siswa bisa mengatur/mengurutkan bilangan pecahan dengan benar
15.    Sediakan pengukuran Penilaian yang bervariasi. Pikirkan lebih jauh selain dari tes lisan dan tes tulis untuk dimasukkan dalam Penilaian-Penilaian lain seperti: menyelesaikan pekerjaan di kelas, tugas, proyek, melakukan percobaan, membuat model, dan menulis essay, laporan dll. Guru harus menyediakan instrumen yang bervariasi, kalau tidak, semua siswa akan belajar dengan cara yang sama, sementara mereka memiliki keahlian-keahlian yang berbeda. Tidak semua kompetensi bisa dicapai melalui metode kertas dan pulpen (tertulis)
16.    Pastikan pengukuran Penilaian untuk kegiatan pembelajaran adalah yang sesuai dan guru tidak merencanakan terlalu banyak Penilaiant didalam Silabus. Tidaklah realistis untuk melakukan tes tulis setiap selesai pertemuan seperti yang tercantum (dalam Silabus), yang menjadi kasus dalam beberapa Silabus.
17.    Pilihlah sumber belajar yang realistis, yang mana mungkin mempengaruhi guru untuk menggunakan sumber lokal yang tersedia. Dalam semua kasus sepertinya buku cetak/wajib (text books), namun peta, peralatan, pembicara tamu, masyarakat lokal, kaset, radio, dan TV merupakan sumber-sumber yang memungkinkan.[3]
Setelah Silabus disusun perlu dilihat lagi apakah Silabus tersebut sudah memenuhi syarat atau belum. Berikut ini adalah rambu-rambu memvalidasi Silabus. 1. Rambu-rambu umum
a.    Kajilah kembali apakah terdapat  kesesuaian antar komponen  dalam Silabus.
b.    Kajilah kembali  apakah seluruh komponen Silabus dikembangkan dengan memper­hatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi (apakah menggunakan berbagai sumber yang  bervariasi dan aktual),  apakah media  kontekstual (sesuai dengan kompetensi dasar yang mau dicapai dan kontekstual) 
c.    Apakah keseluruhan komponen Silabus dapat mengakomodasi keragaman pe­serta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di madrasah dan tuntutan masyarakat.
d.   Apakah  komponen Silabus men­cakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)
2.    Rambu-rambu khusus untuk validasi Silabus dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian.[4]

Contoh Rubrik Penilaian Kemampuan Menyusun Silabus

Rubrik Penilaian Kemampuan Menyusun Silabus
Nama  Guru         : .......................................
Mata pelajaran    : ........................................
No.
Aspek Penilaian
Deskriptor
Komentar
1.            
                       
Ketepatan dan keajegan  SK/   KD
         Rumusan standar kompetensi  (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
         Ada kesesuaian antara KD dengan komponen-komponennya  (indikator, materi, kegiatan belajar, media/sumber, evaluasi)

2.
Kegiatan Pembelajaran
         Kegiatan pembelajaran memuat aktivitas belajar yang berpusat pada siswa
         Tahapan kegiatan pembelajaran mendukung tercapainya KD
         Kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk  mengembangkan kecakapan hidup (personal, sosial)

3.
Keakuratan Materi  Pembelajaran
         Materi pembelajaran benar secara teoritis
         Materi pembelajaran cukup memadai mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD)


4.
Indikator
         Rumusan indikator berisi jabaran perilaku untuk mengukur tercapainya KD
         Rumusan indikator berupa kata kerja operasional



5.
Penilaian
         Alat penilaian sesuai  dan mencakup seluruh indikator
         Wujud/contoh alat penilaian jelas dan sesuai dengan indikator




6.
Sumber Belajar
         Sumber belajar sesuai untuk mendukung tercapainya KD
         Sumber belajar bervariasi  dan memanfaatkan lingkungan sekitar

C. Komponen-Komponen dalam Satuan Pelajaran
1.    Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan ).
2.    Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat diikuti atau diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Kompetensi dasar ini berupa penjabaran dari standar kompetensi.
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
3.      Materi pokok ( beserta uraianya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar )
4.      Media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
5.      Strategi pembelajaran atau scenario atau tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber-sumber belajar untuk menguasai kompetensi.

Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi :
a.       Kegiatan awal
Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajarai
b.      Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang guru peru menghubungkan materi yang akan dipelajari siswa dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa.
c.       Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui  upaya :
a)      Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melui bimbingan guru kepada siswa.
b)      Menciptakan suasana pembelajaran yang demokratis dalam belaja, melalui cara dan teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.
d.      Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiata inti setidaknya mencakup beberapa hal :
1)      Penyampaian tujuan pembelajaran.
2)      Penyampaian materi atau bahan ajar dengan menggunakan : pendekatan dan  metode , sarana dan prasarana dan alat atau media yang sesuai.
3)      Pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa
4)      Melakukan pemeriksaan atau pengecekan tentang pemahaman siswa .
Dalam kegiatan ini siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran yaitu:
a)        Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi pembelajaran lebih bersifat fakta atau formatif terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam prose pembelajaran. Sehingga cenderung metode ceramah dan tanya jawab akan banyak digunakan.
b)        Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajaranya lebih mengembangkan konsep atau sub pokok bahasan yang sekaligus mengembangkan aktifitas social. Kegiatan guru akan lebih banyak memantau dan mengawasi kelompok belajar sehingga setiap siswa dalam kelompok turut berpartisipasi.
c)        Kegiatan belajar individual
Artinya setiap anak yang belajar dikelas mengerjakan atau melakukan kegiatan belajar masing-masing. Dalam pembeljaran individu ini setiap siswa dituntun untuk mengerjakan tugasnya sesua dengan kemampuan yang mereka miliki. Implikasi dari pembelajaran individual ini guru harus banyak memberikan perhatian dan pelayanan secara individual, sebab setiap anak berbeda kemampuanya.
5.    Penutup
Kegiatan penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti. Kegiatan ini meliputi :
a)    Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian.
b)   Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternative kegiatan diantaranya : memberikan tugas atau latihan –latihan , menugaskan mempelajari materi tertentu .
c)    Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya..
6.    Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut . tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang dilakukan. Berbagai contoh bentuk penilaian antara lain : tes, tes tulis, kinerja, penugasan  tergantung aspek apa yang akan diukur.

D.  Prinsip-prinsip yang Harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi:
1.    Guru diharapkan tidak menjadi single aktor, yang senantiasa mendominasi kegiatan pembelajaran, namun sebaliknya dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
2.    Tugas yang diberikan kepada peserta didik baik individu maupun kelompok harus jelas, dan kerja samaantar kelompok diperlukan dalam proses pembelajaran terpadu.
3.    Guru harus kaya dengan berbagai ide dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu, danpelaksanaan pembelajaran terpadu harus sesuai dengan skenario langkah langkah pembelajaran terpadu. [5]
 Contoh Format Satuan Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [6]
I.       Identitas Mata Pelajaran
a.    Mata Pelajaran                     : ……………….
b.    pokok bahasan                      : ………………
c.     Kelas / semester                   : ………………
d.    Pertemuan minggu ke          : ………………
e.    Alokasi waktu                      : ………………
II.                Kemampuan Dasar atau Tujuan Pembelajaran
a.    Standar kompetensi              : .......................
b.     Kompetensi Dasar                : ……………….
c.    Indicator                               : ……………….
d.   Tujuan pembelajaran            : ........................


III.   Materi Pembelajaran
Uraian materi pokok
         …………………………………………………………………………
IV.    Media atau Alat Pembelajaran
          …………………………………………………………………………
V.      Strategi Pembelajaran atau Tahap Pembelajaran
No
Kegiatan belajar
Waktu
Aspek yang dikembangkan
1
Pendahuluan :
a.   Prasyarat : menanyakan tentang
b.  Motivasi, mengapa manusia memerlukan?
2
Kegiatan inti
3
Penutup
a.       Menyimpulkan
b.      Pemberian tugas pokok bahasan berikutnya

VI.   Penilaian dan tindak lanjut
1       Prosedur Penilaian         : ………………..
2        Jenis penilaian                : ………………..
3        Alat penilaian                 : ………………..

VII. Sumber belajar



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar,  kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kom­pe­tensi, penilaian, sumber, dan  alokasi waktu belajar
Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau lebih dikenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam satuan terkecil
Langkah-langkah  dalam Penyusunan Silabus diantaranya adalah kumpulkan sumber-sumber belajar yang tersedia dan berkaitan, sebelum memulai menulis Silabus guru. Seperti, Standar isi, Standar kompetensi untuk mata pelajaran terkait dan tingkatan kelas, dan Buku wajib/buku cetak dan sumber lainnya
Komponen-Komponen dalam Satuan Pelajaranyaitu:
1.    Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan ).
2.    Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat diikuti atau diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Prinsip-prinsip yang Harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pembelajaran diantaranya meliputi: Guru diharapkan tidak menjadi single aktor, yang senantiasa mendominasi kegiatan pembelajaran, namun sebaliknya dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid,, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Khaeruddin, dkk., kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Pilar media, 2007.

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009,

Salma Prawiradilaga, Dewi dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenenada Media Group, 2008

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group 2008

Ymin, Matinis, Pengembangan Kompetensi Pebelajar, Jakarta: UI-Prees, 2004.




[1]Khaeruddin, dkk., kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta: Pilar media, 2007.). h.76
[2] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group 2008). h. 122

[3] Salma Prawiradilaga, Dewi dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenenada Media Group, 2008)h.132-134
[4] Abdul Majid,, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.).h. 187
[5] Ymin, Matinis, Pengembangan Kompetensi Pebelajar,( Jakarta: UI-Prees, 2004.)
[6] Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, h 239-241

0 komentar

Posting Komentar